Juli 2015

My Blog

Latest blog

Mountain Sickness
mountain sicknes atau penyakit di gunung adalah gejala yang terjadi jika sobat greener FHI menapaki tempat yang lebih tinggi dan akan semakin rendah kadar oksigennya.
Inilah juga yang mempengaruhi aktivitas PendakiGunung karena hipoksia. Tetapi penyakit ini juga tergantung dari masing - masing individu pendaki, terutama keadaan jasmaninya. Ada yang sudah terkena ketika di ketinggian 2000 m, tetapi ada pula yang belum merasakan saat di ketinggian 4000 m.

Pendaki yang terkena pengaruh hipoksia akan memperlihatkan gejala - gejala yang disebut “penyakit gunung” ( Mountain Sickness ). Biasanya gejala ini muncul karena pendaki gunung terlalu cepat mencapai disuatu ketinggian.

Kumpulan gejala tersebut berupa pusing. Nafas sesak, tidak nafsu makan, mual, muntah, kedinginan, badan terasa lemas, perasaan malas sekali, jantung berdenyut lebih cepat, dan sakit kepala, selanjutnya penderita tidak dapat tidur, muka pucat, kuku dan bibir terlihat kebiru - biruan.

Pada umumnya gejala - gejala ini akan menghilang setelah beristirahat, yaitu selama 24 sampai 48 jam kemudian. Karena itu, penderita penyakit gunung dianjurkan untuk beristirahat agar kebutuhan tubuh akan oksigen dapat dikurangi. Tetapi kalau usaha ini tidak berhasil, maka penanggulangan yang tepat adalah menurunkan si penderita dari ketinggian.

Cara lain untuk mengatasinya ialah dengan bernafas dalam-dalam dan cepat agar oksigen banyak yang masuk kedalam sistem pernafasan SobatGreener FHI, tapi cara ini sangat melelahkan dan lama - kelamaan akan menimbulkan pusing atau bahkan mual akibat pengaruh kehilangan karbon dioksida.



Edema Paru :
Kebocoran plasma darah kedalam jaringan paru - paru menyebabkan kantung - kantung udara tidak efektif lagi untuk pertukaran oksigen dengan  karbondioksida. Ini yang menyebabkan apa yang disebut edema paru.

Gejala - gejala edema paru biasa muncul setelah kira-kira ketinggian 3000 meter, yaitu 12 jam sampai 36 jam setelah si penderita kekurangan oksigen. Semakin besar pengerahan tenaga di ketinggian yang kurang oksigen itu, semakin berkembang edema paru. Untuk penanggulangan yang segera dilakukan adalah beristirahat.

Sepintas gejala - gejala edema paru mirip dengan penyakit gunung yang akut ( AMS : Acute Mountain Sickness ).
Gejala - gejala tersebut adalah : Nafas terputus - putus ( dada terasa terhimpit ), mual, tidak nafsu makan, batuk kering yang dilanjutkan dengan batuk berdahak, dahak berdarah, denyut nadi sangat cepat ( 120 sampai 160 per menit ), nafas terdengar ribut ( suara bergelembung dari dada ), serta kuku, muka, dan bibir kebiru - biruan ).

http://www.poltekkes-medan.ac.id/jurusan/keperawatan/d3/images/2013/artikelkp13.jpgSegera turunkan penderita dari ketinggian. Bila penderita kehilangan kesadaran disertai dengan gelembung busa putih atau merah jambu di mulut atau hidung. Begitu gejala pertama muncul ( pusing sekali dan batuk - batuk ) secepatnya lakukan evakuasi dengan membawa korban ketempat yang lebih rendah. Sebelum melakukan  pendakian sebaiknya lakukan proses  Aklimatisasi terlebih dahulu.

Kepanasan:
Rasa panas yang berlebihan disebut lejar panas ( heat exhaustion ) dapat dialami oleh seseorang karena keadaan alam yang panas atau karena fisiknya yang lemah. Keadaan ini menyebabkan urat - urat darah di bawah kulitnya mengembang, sehingga aliran darah ke otak dan organ penting lainnya berkurang.

Timbul gejala - gejala: mual, pusing, haus, sakit kepala, kulit lembab dan dingin, tidak sadar diri, panu, kadas, kurap ( Bukan..) dan mungkin urat nadi berdenyut keras.

Aklimatisasi yang kurang terhadap panas, terjadinya dehidrasi atau kekurangan garam dalam tubuh, membuat seseorang peka sekali terhadap rasa panas. Untuk menanggulangi ini, si penderita harus beristirahat di tempat yang teduh, lalu diberi minum air dingin yang diberi garam atau tablet garam.

Terik matahari dapat membuat rasa panas yang luar biasa, menimbulkan gejala yang disebut sengatan panas ( heat stroke atau sun stroke, yaitu muka merah dan panas, denyut urat nadi cepat, sakit kepala, lemah, dan malas ). Tempatkan segera si penderita ditempat yang sejuk, lalu dinginkanlah dengan cara merendam kepalanya dengan air, segera minum dengan air dingin secara terus menerus.
 http://sp.beritasatu.com/media/images/original/20111108113048155.jpg
Radang Dingin:
Di gunung es, udara sangat dingin bias mempengaruhi otot sehingga menyulitkan koordinasi tubuh, kalau ini terjadi si penderita akan sulit meyalakan korek api, membuat simpul tali, atau memegang benda-benda kecil.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlEyklVDrtKYQKmAVNAgNECYA7ywbWqgm7lRcTO94ztqNhxLRpq92YJnTM3YBqc_Fav705VIISl6aaQoGwC0C6pEb1ebvFtoqLEGsYSpLpJ3C2F8HyekCIIl7v7zASGT7TLIRto8yvqHzK/s320/frostbite.jpgKalau tempratur kulit menurun dibawah 10 derajat celcius, sentuhan rasa sakit di kaki atau lengan tidak terasa. Begitu tempratur menurun lagi panyakit radang dingin atau Frostbite akan timbul. Sebagai akibat membekunya air didalam sel - sel antara kulit dengan kapilar ( pembuluh darah terkecil ).

Radang dingin ditandai oleh kulit yang pucat dan berwarna putih keabu - abuan . Rasa sakit mula - mula muncul, tetapi kemudian mereda. Bagian yang terkena radang dingin terasa dingin atau bahkan mati rasa. Dan akan terjadi pembekuan otot kemudian ketulang, kalau tidak dihentikan pembekuan akan meluas. Sehingga satu - satunya jalan untuk menghentikannya adalah memotong ( amputasi ) bagian yang terkena radang dingin itu.



Buta Salju :
Semakin tinggi suatu daerah, semakin besar pengaruh ultraviolet. Kalau pengaruh ini berlangsung terus menerus, terutama digunung es, permukaan mata akan terbakar dan jaringan kulit disekitarnya akan menyebabkan penyakit yang disebut Buta Salju. Penyakit ini tidak timbul seketika, tetapi delapan sampai dua belas jam kemudian.

Mula -mula mata terasa perih dan kering, baru kemudian merasa seperti “ terisi oleh pasir”. Menggerakkan dan mengedip - ngedipkan mata akan terasa sakit, air mata banyak bercucuran, kelopak mata merah dan bengkak. Buta salju akan menghilang sendiri beberapa hari kemudian, dan yang terpenting adalah beristirahat, tutuplah mata dengan kain bersih, jangan sekali - kali menggosok - gosok mata, karena dapat menyebabkan iritasi dan infeksi

Jenis - jenis Altitude Mountain Sickness ( AMS )

1.EARLY MOUNTAIN SICKNESS
Pada pemula yang masih menyesuaikan dengan ketinggian penyakit ini sering terjadi tanda - tanda penyakit sebagai berikut :
* Pusing/sakit kepala
* Mual
* Hilang selera makan
* Susah tidur
Penyembuhan :Istirahat total, jangan untuk dipaksakan melanjutkan perjalanan hingga kondisi tubuh mulai membaik.

2. ACUTE MOUNTAIN SICKNESS
Meliputi
* Hipotermia, HAPE ( High Altitude Pulmonary Edema ),
* HACE ( High Altitude Cerebral Edema ).
* Sering terjadi pada ketinggian di atas 3000 meter.
Pennyembuhan :Jika kondisi ini sudah terjadi maka penanganan satu - satunya adalah korban harus dibawa turun.
Cara Mengatasi Mountain Sickness
* Jika merencanakan perjalanan di ketinggian dengan hati-hati dan mengikuti prosedur standar dengan sebaik - baiknya, sobat greener FHI akan terhindar dari Mountain Sickness.
* Jangan melakukan perjalanan ( pendakian ) ke tempat yang sangat tinggi jika hanya mempunyai waktu singkat,
* Saat melakukan perjalanan di atas 3.000 meter / high altitude, jangan melakukan perpindahan tempat untuk bermalam dengan ketinggian lebih dari 450 meter / hari, meskipun tidak merasakan perubahan kondisi tubuh apa pun.

sumber : www.forumhijau.com

nah itu tadi jenis-jenis penyakit gunung atau mountain sicknes kami cuma bisa repost dr  www.forumhijau.com karena kita tidak berani jika menulis artikel ini sendiri bukan ahlinya hehehe cuma untuk pengetahuan saja jadi ketika terjadi seperti tersebut dapat di atasi bersama


Hai hai hai para pendaki kali ini saya cuma mau share catatan file dari group fb pendaki kota bahari nih pada tanggal 30 agustus ms abdul majid mengirim satu catatan file yang berisi tentang perlengkapan pendakian gunung nih kalo mau yang aslina bisa di lihat di group facebook langsung kalo mau gabung juga lebih bagus hehehe seberapa pentingkah peralatan pendakian gunung yaa penting banget malah dan wajib memenuhi standar pendakian untuk wilayah indonesia yang notabennya adalah wilayah tropis lalu apa saja sih perlengkapan yang wajib di bawa dan wajib punya nah di sini bakal di terangin deh semuanya
http://annida-online.com/foto_berita/65persiapan-dan-alat-alat-naik-gunung.jpg

A. Perlengkapan Utama
   yang pertama perlengkapan utama nih ini adahal perlengkapan yang wajib di bawa bahkan wajb punya bagi seorang pendaki dan penggial kegiatan alam.

1. Sepatu dan kaus kaki.
2. Ransel (frame pack, ukuran besar, 30 – 60 liter).
3. One day pack (ransel/tas kecil untuk mobilitas jarak pendek).
4. Senter dan batere dan bolam ekstra.
5. Ponco atau raincoat.
6. Matras.
7. Sleeping bag (atau sarung kalau tidak punya).
8. Topi rimba.
9. Tempat minum atau veples.
10. Korek api dalam wadah waterproof (tempat film) dan lilin.
11. Obat-obatan pribadi (P3K set).
12. Pisau saku.
13. Kompor untuk masak (kompor parafin dan parafin atau kompor tahu dan minyak tanah atau kompor gas dan tabung elpiji).
14. Nesting dan sendok dan cangkir.
15. Peluit (bagus: peluit SOS atau whistle).
16. Survival Kit).
17. Peta dan kompas.
18. Altimeter (kalau punya).
19. Tenda (bisa diganti ponco atau lembaran kain parasut untuk dijadikan bivak).
20. Parang tebas dan batu asah.
21. Tissue gulung (untuk membersihkan perangkat makan-minum bila tidak ada air, dan alat bersih diri habis buang air besar).
22. Sandal jepit.
23. Gaiter (untuk pendakian di daerah yang banyak pasirnya).
24. Kaus tangan.
25. Personal higiene: sikat gigi, odol, sabun mandi, shampo (untuk membersihkan diri saat di desa terakhir, atau saat dalam perjalanan bertemu dengan sungai yang bisa untuk bersih-bersih diri).
26. Tali plastik (sekitar 10 meter, untuk membuat bivak atau tenda) dan tali rafia.

 http://shop.consina-adventure.com/image/cache/data/product/APPAREL/JACKET/WATERPROOF%20SHELL/TECHNICAL/NIREKA-ADV-800x800.jpg

B. Pakaian
yang sekarang adalah pakaian apa saja yang harus di bawa saat pendakian

1. Pakaian dalam.
2. Celana pendek.
3. Celana panjang.
4. Kaos/t-shirt.
5. Sweater atau parka.
6. Jaket (tahan air).
7. Sarung.
8. Kerpus atau balaclava.
9. Scarf atau slayer.
10. Hem lengan panjang.
11. Pakaian ganti: kaus kaki, kaos, sweater, pakaian dalam.
12. Kaus tangan.
13. Jas hujan (raincoat atau ponco).

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a7/First_aid_19.jpg

C. First Aid Kit
ini adalah perlengkapan P3K wajib di bawa bisa perorangan maupun group tapi kalo punya penyakit pribadi yaa wajib bawa sendiri

1. Betadine.
2. Kapas.
3. Kain kassa.
4. Perban.
5. Rivanol.
6. Alkohol 70%.
7. Obat alergi: CTM.
8. Obat maag.
9. Tensoplast (agak banyak, mis: 4 pack, terutama untuk preventif ‘blister’ yang dikenakan sebelum perjalanan dilakukan).
10. Parasetamol.
11. Antalgin.
12. Obat sakit perut (diare): Norit, Diatab
13. Obat keracunan: Norit.
14. Sunburn preventif: Nivea atau Sunblock
15. Oralit (agak banyak, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang; kalau tidak ada bisa diganti larutan gula-garam).

D. Survival Kit
ini adalah peralatan yang jarang di pakai tapi kalo pas di butuhkan susah banget di cari jadi jangan sampai tertinggal yaaaa !!!

1. Kaca cermin.
2. Peniti.
3. Jarum jahit.
4. Benang nilon.
5. Mata pancing dan senar pancing.
6. Silet atau cutter.
7. Korek api dalam wadah water proof dan lilin.

E. Lain-Lain
1. KTP atau Kartu Pelajar
2. Uang
3. Buku catatan perjalanan (jurnal, diary) dan bolpen.
4. Kamera dan film (sekarang: kamera digital dan batere cadangan).
5. Radio kecil dan batere cadangan.
6. Alat komunikasi (HT, sekarang: HP).
7. Harmonika.
8. Buku puisi Chairil Anwar.
9. Buku puisi Khalil Gibran.
10. komik

lumayan banyak yah ternyata barang bawaan yang harus di bawa ingat "susahkan diri sendiri dari pada menyusahkan orang lain" karena kita akan bermain di alam bebas yang tidak tahu apa yang akan di suguhkan oleh sang alam sukur-sukur sih keren tapi kalo terjadi insiden dan alat yang harus digunakan tersebut tidak terbawa bisa gawat sekali itu semua buat keselamatan kita

ok sekian peralatan yang harus di bawa saat pendakian jangan lupa yaah tetap tenang saat terjadi insiden yang tidak di inginkan

salam lestari

Contact Me

Contact With Me

Pages

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and type setting industry when an unknown printer took a galley of type

  • 9908B Wakehurst St.Rockaway
  • 990800113322
  • info@domain.com
  • www.yourinfo.com